JAKARTA - Penyelenggaraan Indonesia Open Super Series (IOSS) 2010 merupakan yang terakhir. Bukan berarti dihentikan, namun turnamen badminton tahunan ini akan berubah level menjadi Premier Super Series, terhitung mulai 2011 mendatang.

Ya, IOSS yang akan digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, sepanjang 22-27 Juni mendatang, dipastikan untuk kali terakhir menyandang predikat Super Series. Pasalnya, mulai tahun depan akan ‘naik kelas’ menjadi Indonesia Open Premier Super Series (IOPSS).

"Kali ini, turnamen agak berbeda dan dirancang semeriah mungkin. Kita harus tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan turnamen yang tidak kalah dengan negara-negara lain," cetus Yan Haryadi, selaku perwakilan PT Djarum sebagai sponsor utama, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/6/2010).

"Ya, tahun depan akan meningkat levelnya menjadi Premier Super Series. Oleh karena itu, diharapkan sekali prestasi pemain-pemain Indonesia turut meningkat seiring perubahan level tersebut. Tentunya, munculnya bibit-bibit baru juga diharapkan," paparnya.

Tak hanya sekadar pergantian nama, namun sejumlah elemen dalam turnamen ini juga berubah. Antara lain, ketentuan yang mewajibkan keikutsertaan para pemain peringkat 10 teratas dunia, poin peserta lebih tinggi 20 persen, hanya lima negara yang berhak menjadi tuan rumah, yakni Korea, Indonesia, Inggris, China, dan Denmark.

Selain itu, tentunya total hadiah yang diperebutkan juga bertambah. Jika pada Indonesia Open Super Series senilai USD250 ribu, maka tahun depan praktis meningkat menjadi USD600 ribu.